dibawah ini adalah surat saya yang saya posting di "comment" Prensternya Andi Eriawan, yang ternyata kepanjangan sehingga si ep-es memotongnya tanpa sedikit pun memberi konfirmasi kepada saya. Ternyata eh ternyata. Seseorang menganggapnya menarik. Berhubung yang ke-post keputus, jadi ini versi lengkapnya :
assalamualaikum kang andi.. eh, kak andi aja y.. aneh rasanya manggil kang selama saya bukan orang sunda.
Saya salah satu penikmat tulisan2ny kak andi.
Novel, Blog.
Kenal tulisannya kak andi waktu itu karena kakak saya ngasih kado novel bwt temen ceweknya. Judulnya always, Laila. Judulnya aneh walopun saya percaya kak andi g berniat menganeh-anehkan judulnya. cm perasaan saya saja. Tapi gak urung bwt saya dengan seenaknya ngebuka bungkusnya, membacany duluan dan mencuri pembatas bukunya.
ternyata, ceritanya bagus. Bwt saya yang waktu itu masih muda, umur masih belasan. itu cerita sumpah romantis banged, pake D. walopun critanya sad ending.
Abis itu, saya jatuh cinta sm semua
tulisannya kak andi, tapi berhubung waktu itu jatah uang kuliah saya pas-pasan buat ongkos Palembang-Indralaya dan bwt perut biar bisa kenyang selama di kampus (salah satu hobi saya itu makan ).Jadilah waktu itu pertama dan terakhir kalinya saya baca buku itu.
Saya banyak alesan y??
intinya, saya g pernah beli.
Beberapa tahun kemudian saya jalan-jalan di Gramed.
Ngeliat sebuah buku karangan Kak Andi judulnya Love For show, dengan tagline
"Kalau Jodoh takkan kemana, kalau bodoh tak akan kemana-mana". Wah, saya langsung beli itu buku. Tidak peduli itu di akhir bulan, tidak peduli uang di ATM saya tinggal 5 digit, tidak peduli kalo abis beli bukunya saya puasa makan eskrim dan coklat. Tidak peduli pokoknya, yang penting bisa baca dan punya bukunya.
Saya suka taglinenya, Lucu. Walopun saya yakin, kak Andi tidak berniat buat ngelawak. Cm pendapat saya saja.
Tahu tidak? Semua temen kos saya baca buku itu dan mereka suka. Trutama quotes yang ada di awal setiap bab. "Begitu Orisinil", kata mereka.
Wah, saya semakin jatuh cinta saja. Dan akhirnya saya haus sama semua tulisannya kak Andi, mulailah pencarian saya lakukan di Internet. Dan tinggal ketik di Google search dan tekan enter.
Cling... smua hal tentang Andi Eriawan muncul dalam hitungan detik. Dan muncullah "si miskin yang sombong". Bahkan Prensternya pun saya dapatkan.
Dan hingga saat ini saya masih setia menjadi pembacanya.
walopun novel-novelnya kak Andi bukanlah cerita terbaik yang pernah saya baca. Tapi, buat saya, tulisan-tulisan kak Andi tetep yang terbaik.
PS: Oia, saya juga sudah baca Ruang Rindunya. Saya agak sedikit kurang mengerti keterkaitan cerita sama lagunya Letto. (Maafkan daya tangkap otak saya ini ;D)
Wassalamualaikum
-diaN-
Wa'alaikumsalam...
BalasHapusMaap, saya kesasar...:D
ah, permintaan maaf diterima. saya, tersanjung..
BalasHapus