29 Januari 2009

Thank God

Ternyata cukup menyenangkan memasuki dunia kerja

walopun masih berstatus magang. belum apa-apa. bakal calon.

udah bakal. calon lagi.

Bertemankan bapak-bapak dan ibu-ibu yang ternyata tingkah laku mereka di kantor
nggak jauh beda sama kelakuannya anak-anak SMA di sekolah
atau anak kuliahan di kampus.

Lucu.

Pada main jodoh-jodohin.

"dian, yang itu masih single lho...."

Ah, si ibu... memangnya saya langsung mau nikah aja apa....



Gossip Girls

"kalo ibu ini begini dian, kalo bapak yang itu begini..."
"... eh, si bapak yang ini begitu lho, si ibu yang itu begini..."

dan ternyata lebih seru dari nonton insert.







Ah, tapi ternyata saya menikmati

mensyukuri.
ah, inginnya bersyukur, seharusnya bersyukur tapi tiap abis shalat belum pernah terucap rasa syukur itu. Lepas mukena, tutup sajadah.





oia, si abah kasie lagi masuk RS. mencret-mencret, berak-berak
bahasa kerennya diare.

Sepi juga nggak ada si bapak. Biasanya tiap hari ngajak ngobrol

cepet sembuh ya pak.....




“It seems everyday ends with a miracle here. And whatever God may be, I thank God for this day”
[John Dunbar, Dances With Wolves ]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar