Judulnya agak membingungkan ya? Memangnya ada yang nyuapin pake kaki? :-D
Jadi waktu kecil, saya pasti makan banyak kalo Ibu saya nyuapin pake tangan. Maksudnya langsung dari tangan beliau tanpa pake perantara sendok. Makan disini maksudnya makan berat ya, makan nasi plus lauk pauknya yang mana bagi anak kecil seperti saya makanan ringan semacam ciki-cikian dan wafer-waferan lebih menggiurkan. Entah mengapa kalo nyuap sendiri atau Ibu saya nyuapinnya pake sendok, makannya tak sebanyak disuapin pake tangan. Ada dua penjelasan yang bisa saya kemukakan, hanya saja penjelasan ini masih kemungkinan, saya belum mampu membuktikannya. Penjelasan pertama, penjelasan yang sedikit ilmiah : Mungkin ada semacam enzim yang dihasilkan karena persentuhan tangan ibu dengan lidah saya yang membuat makanan terasa lebih enak atau membuat lambung saya tak kenal kata kenyang. Penjelasan ke dua, penjelasan sentimentil : karena dari tangan itulah segala kasih sayang beliau tercurah, yang mungkin membuat saya ingin makan lagi dan lagi. Apapun penyebabnya hal itu bertahan bahkan hingga saya telah menikah dan punya anak, dua-tiga atau tiga-empat kali, saya masih sempat makan disuapin Ibu, dan rasanya tetap sama, saya makan dengan lahap dan banyak, walaupun sebenarnya ketika dewasa, porsi makan saya memang lebih banyak dari perempuan kebanyakan.
Dan hal itu pula yang saya coba praktekkan kepada Nadya. Makan dari suapan tangan langsung saya. Awalnya Nadya menolak karena terbiasa disuapin pake sendok. Dia sempat bilang "Mama pake sendok", saya jawab : "sendoknya kotor, tadi jatoh, pake tangan mama aja, ya", dan ia hanya bisa pasrah :-D. Sebenarnya saya berbohong. Sendoknya tidak jatuh dan bersih. Hanya saja, saya tahu Nadya sedikit cerewet soal kebersihan makanan, tubuh dan pakaiannya. Bila mendengar kata-kata kotor, ia akan langsung menurut. Padahal tak ada yang mengajarkannya. Perihal berbohong ini pun sebenarnya ingin saya kurangi. meski "white lie", berbohong tetaplah berbohong. Saya masih berproses kesana, berproses untuk tidak dengan gampang berbohong kecil kepada Nadya hanya karena saya malas memberikan penjelasan panjang lebar dan malas berdebat.
![]() |
sisa pembantaian :-D |
Kembali lagi ke suap menyuap tadi, akhirnya Nadya makan dengan suapan tangan saya. Waktu itu makan nasi putih hangat dengan lauk ikan selar goreng. Fyi, ikan selar goreng adalah salah satu lauk favorit saya ketika kecil. Dan dia makan dengan lahap, nasi di piring dihabiskan, ikan goreng habis 3 ekor dan minta nambah pula. Ah, saya bahagia tak terkira. Saya merasa telah menjadi Ibu seutuhnya :-D
Oh ya, jangan lupa pastikan tangan kita sebersih mungkin jika ingin menyuapi anak langsung dengan tangan. Cuci tangan dengan menggunakan sabun, bilas dengan air bersih. Pastikan tidak ada sisa kotoran menempel.
Dan bagi yang kidal, jangan pernah nyuapin pake tangan kiri, ya :-D
Dian
-mama Nadya-