Dari kecil, sudah banyak kebohongan yang dicekokin kepada saya :
"Sini, Ibu cariin kutu di Kepalanya. Kalo banyak, bisa-bisa dibawa terbang sama kutu-kutunya"
"makan buah bijinya jangan ikut ditelen, nanti di perutnya tumbuh"
"habis makan jangan tiduran, nanti besar kepala"
see...
Jadi jangan protes ya Ibu, ya Ayah kalo akhirnya anakmu ini cukup mampu untuk menipu.
entah siapa yang pernah saya tipu itu.
Mungkin dia, mungkin kamu, mungkin mereka, tapi tentu saja tidak sesering saya.
Sebegitu mudahnya menipu saya, begitu mudah.
Lebih mudah daripada menipu kamu, karena tidak pernah terlihat mimik curiga dari saya.
Menipu saya itu candu.
Lebih membuat ketagihan daripada membohongi dia, karena tidak ada beban rasa bersalah yang saya pikul.
Sebegitu membuat terlenanya sehingga kadang-kadang si saya tidak pernah sadar bahwa sedang menjadi korban penipuan.
oia, izinkan saya bertanya. Jika membunuh diri sendiri itu dosa yang sangat besar.
Apakah membohongi diri sendiri dosanya lebih besar daripada membohongi orang lain??
PS : Sepandai-pandainya saya menipu diri sendiri.Tentu saja sebagai orang beriman, saya cukup sadar bahwa tidak akan pernah bisa saya untuk menipu Dia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar